Tujuan Mendaki Gunung
kegiatan
mendaki gunung, harus memiliki tujuan yang jelas agar kegiatan yang kita
lakukan tidak sia-sia.
Ada beberapa
tingkatan “Tujuan mendaki gunung”, yakni sebagai berikut:
1. Tujuan mendaki gunung yang pertama, bisa dibilang tujuan yang paling
rendah adalah ”Untuk hobi atau kesenangan pribadi semata”. Para pendaki gunung
yang bertujuan untuk hobi ini, biasanya mendaki gunung untuk sekedar rekreasi,
mengisi waktu luang atau melepas kepenatan. Orang-orang ini mendaki gunung untuk
menikmati pemandangan alam, menghirup udara segar atau berkemah bersama
teman-teman. Puncak gunung bukanlah harga mati, karena yang mereka kejar
hanyalah kesenangan semata. Jadi meskipun mereka mendaki gunung tidak sampai ke
puncak, sebenarnya mereka sudah cukup puas.
2.Tingkat kedua, tujuan mendaki gunung “Untuk prestise atau mendapatkan
pengakuan”. Para pendaki yang mendaki gunung untuk tujuan seperti ini, yang
mereka kejar hanya puncak. Jadi puncak gunung adalah harga mati bagi mereka.
Bagaimanapun caranya, puncak harus bisa diraih, karena mereka beranggapan
semakin banyak puncak gunung yang dikoleksi,maka prestise akan meningkat pula
dan Ia-pun akan mendapat pengakuan dari orang lain (meskipun kenyataannya
justru dianggap sombong dan kurang begitu dianggap oleh kebanyakan pendaki).
3.Tingkatan yang lebih tinggi yakni “ Untuk pengalaman dan Ilmu
pengetahuan”. Orang-orang yang bertujuan seperti ini tidak hanya “pendaki
gunung atau petualang saja”, tetapi bisa juga para ahli yang mendaki gunung
untuk keperluan penelitian. Contoh: Seorang ahli “Vulkanologi” harus mendaki
gunung untuk meneliti keadaan kawah sebuah gunung, Seorang pendaki yang mendaki
gunung untuk keperluan membuat peta, seorang ahli yang mendaki gunung untuk
keperluan meneliti jenis-jenis hewan dan tumbuhan di sebuah gunung, seorang
petualang yang mendaki gunung untuk membuka jalur pendakian atau mencari lokasi
sumber air dsb. Orang-orang yang memiliki tujuan ini, biasanya mengabaikan
“Prestise”atau bahkan “nyawanya” sekalipun karena tujuan utama mereka adalah
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam benak mereka. Demi ilmu pengetahuan
dan pengalaman baru sehingga bermanfaat untuk dirinya dan juga orang
lain.
4.Tingkatan selanjutnya yang lebih tinggi adalah “ Untuk pelestarian alam
atau misi penyelamatan”. Biasanya banyak dari kalangan para “Pecinta alam”
(Pecinta alam yang sebenarnya),Tim SAR atau polisi hutan. Mereka mendaki gunung
untuk kelestarian alam, misalnya reboisasi di lereng gunung, ekspedisi
bersih-bersih gunung dari coretan-coretan dan sampah gunung, perbaikan jalur
pendakian untuk mencegah adanya jalur-jalur bayangan yang akan menyesatkan
pendaki, Tim SAR yang mendaki gunung untuk mencari pendaki yang hilang, para
polisi hutan yang mendaki gunung untuk menjaga hutan dari bahaya kebakaran atau
memburu para penebang dan pemburu liar.
5.Tingkatan berikutnya yang lebih tinggi lagi adalah “Untuk mengasah
pribadi dan menemukan hakekat diri”. Orang-orang yang memiliki tujuan seperti
inilah orang yang mampu berguru pada alam. Mereka mendaki gunung untuk
menyendiri dan merenung guna mendapatkan kedamaian dan pencerahan
dari Tuhan dengan mengakrabi alam. Karena dengan begitu mereka akan tahu bahwa
dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan alam apalagi Tuhan. Tujuan
mendaki gunung seperti ini tidak hanya bisa dilakukan oleh para pertapa saja,
yang biasanya mendaki gunung dan tinggal disana dalam waktu yang cukup lama
sampai mendapat ilmu. Namun, sebenarnya para pendaki gunung biasa juga bisa
memiliki tujuan seperti ini, kebanyakan para pendaki yang sudah cukup
berpengalaman biasanya mendaki gunung untuk tujuan seperti ini. Mereka mendaki
gunung bukan lagi untuk hobi atau mengejar prestise, tetapi mereka mendaki
karena “panggilan jiwa” yang harus terus dipenuhi. Mereka seolah tak bisa hidup
jauh dari gunung. Meskipun telah lama tidak mendaki gunung, namun keinginan
untuk mendaki itu pasti akan tetap ada karena sudah menjadi kebutuhan. Mereka
meyakini bahwa ada banyak pelajaran yang bisa diperoleh dari mendaki gunung.
Dengan mengakrabi alam, maka dengan sendirinya alam akan mengajarkan banyak
ilmu kepada kita.
Jadi, jelas
bahwa gunung adalah media untuk menempa pribadi manusia sebelum akhirnya
mendapatkan ilmu yang berasal dari Tuhan. Ilmu yang tak terbatas dan tidak bisa
didapatkan hanya dari sekolah atau kuliah saja.
Ilmu apakah
itu?
Ilmu tentang
“hakikat diri dan Pemahaman akan arti kehidupan”.
Bagaimana
cara memahaminya?
Salah satu
caranya adalah dengan “Banyak mendaki gunung”.
0 komentar:
Posting Komentar