Jumat, 13 Februari 2015

“KEMANDIRIAN REMAJA”



» karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
        Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja mencakup beberapa perubahan antara lain :

1.    Teransisi biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat tampak pada saat massa pubertas. Mempengaruhi  pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh ( badan menjadi tinggi ), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi ( ditandai dengan haid pada wantia dan mimpi basah pada laki-laki ) dan tanda-tanda sexsual sekunder yang tumbuh .


2.   Teransisi kognitif
Pemikiran operasiaonal formal lebih abstrak, idialis, dan logis dari pada pemikiran operasional konkret. Menurut  Piaget  bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya , mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman , akan tetapi juga menyesuaikan cara berpikir mereka untuk  menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.


3.   Teransisi sosial
Di teransisi ini terjadi perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lainnya, antaranya dalam segi emosi, kepribadian, dan peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, kebahagian remaja dalam pristiwa tertentu, serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja.


»  Tugas Perkembangan Remaja
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa usia remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terjadi “pemberontakan” yang sebenarnya merupakan upaya remaja dalam mencari jati diri untuk menunjukkan bahwa dirinya berbeda dan merupakan proses yang paling penting dalam tahap-tahap pembentukan kepribadian. Jadi dapat dikatakan bahwa masa remaja dimulai dari aspek biologis dan diakhiri dengan aspek budaya.
Tugas utama pada masa perkembangan remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan prilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencari kemampuan bersikap dan berprilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa remaja pada dasar nya sebagai berikut:

1.       Mencapai kemampuan seksual dalam segala segi, bukan hanya dari segi biologis.
2.      Mampu menerima keadaan fisiknya.
3.     Mampu membina hubungan baik dengan orang lain.
4.     Mencapai kemandirian emosional.
5.      Mencapai kemandirian ekonomi.
6.     Mengembangkan prilaku bertanggung jawab.
7.      Memantapkan identitas.
8.     Mengembangkan rencana kehidupan pribadi.






» Perkambangan Kemandirian Emosional Remaja
         Emosi merupakan reaksi (kejiwaan) yang muncul karena adanya stimulan. Emosi yang sangat fluktuatif (mudah berubah)terjadi pada masa remaja  dimana remaja sering tidak mampu memutuskan simpul-simpul ikatan emosional kanak-kanaknya dengan orang tua secara logis dan objektif. Tidak jarang ditemukan seorang remaja menentang, berdebat, beradu pendapat, atau mengeritik dengan pedas sikap-sikap orang tuanya. Remaja  berusaha mandiri secara emosi, bagi remaja tuntutan untuk memperoleh kemandirian secara emosional merupakan dorongan internal dalam mencari jati diri, bebas dari perintah-perintah dan kontrol orang tua. Remaja menginginkan kebebasan untuk dapat mengatur dirinya sendiri tanpa bergantung secara emosional pada orang tuanya. Apa bila remaja mengalami kekecewaan, kesedihan, atau ketakutan maka mereka ingin mengatasi masalah itu sendiri. Meskipun remaja dapat mendiskusikan masalah-masalahnya dengan orang tuanya , tetapi mereka ingin memperoleh kemandirian secara emosional dengan mengatsai sendiri masalah-masalahnya dan status yang menyatakan bahwa dirinya sudah dewasa.
          Perkambangan kemandirian emosional remaja, tidak terlepas dari interkasi antara orang tuanya. Orang tua merupakan lingkungan pertama yang paling berperan dalam pengasuhan anak remajanya, sehingga mempunyai pengaruh yang paling besar pada pembentukan kemandirian emosional remaja. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak , pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan cepat hanya memerlukan 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa” , sementara  orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
          Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang labil dan belum terkendali dapat berdampak pada kehidupan peribadi maupun sosialnya.  Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian sering kali terjadi akibat dari ketidak setabilan emosinya.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar